Kefir merupakan salah satu produk fermentasi susu yang
difermentasi dengan menggunakan kefir grain. Kefir merupakan minuman tradisional yang populer di timur
tengah. Kata kefir berasal dari bahasa turki “Keyif” yang berarti perasaan
baik. Hal ini disebabkan karena manfaat kesehatan yang diperoleh dari
mengonsumsi kefir. (Trenev dan Chaitow, 2002).
Kefir berasal dari
pegunungan Caucasus di daerah bekas Uni Soviet di Asia Tengah dan telah
dikonsumsi selama ribuan tahun. Meskipun kefir hanya ditemukan di beberapa
tempat di dunia, kefir sangat populer di wilayah bekas Uni Soviet, Hungaria dan
Polandia selama bertahun-tahun. Kefir juga cukup terkenal di Swedia, Norwegia, Finlandia,
Jerman, Yunani, Austria, Brazil dan Israel. Popularitas kefir juga sedang
berkembang di Amerika dan Jepang. Di banyak negara, produk berbahan kefir juga
diproduksi. (Kroger, 1993)
Kefir serupa dengan yoghurt,
tetapi kefir mengandung sekitar 60 jenis mikroba tidak sepertiyoghurt yang hanya mengandung
beberapa jenis mikroba saja. Kefir mengandung kultur aktif normal flora yang
dibuat dari yang dibuat dari strain mikroorganisme yang beragam yang membantu
menanggulangi organisme patogen, mengisi kembali saluran pencernaa dan membantu
proses pencernaan. Mikroorganisme pada kefir mencena terlebih dahulu kefir
dalam susu sehingga meningkatkan pencernaan dan penyerapan protein.
Mikroorganisme tersebut juga menggunakan laktosa untuk memfermentasi kefir,
sehingga orang yang mengalami lactose
intolerance dapat mengonsumsi kefir. (Oties dan Cagindi, 2003)
Terdapat
beberapa metode yang dapatdigunakan untuk membuat kefir, seperti metode
tradisional yang menggunakan kefir grain
dan metode produksi secara industri yang menggunakan kultur yang telah
diseleksi. Saat ini, para peneliti sedang mempelajari teknik modern untuk
memproduksi kefir dengan karakteristik yang sama dengan kefir tradisional.
Kefir dapat dibuat dari berbagai macam susu seperti susu sapi, susu kambing,
susu domba, susu kelapa/santan, dan susu kedelai. (Oties dan Cagindi, 2003)
Komposisi
kefir berbeda-beda dan tidak dapat didefinisikan secara pasti. Hal ini tergantung
sumber dan kandungan lemak susu, komposisi kultur dan teknologi pengolahan yang
digunakan. Produk utama yang terbentuk pada saat proses fermentasi kefiradalah
asam laktat, CO2 dan alkohol. Selain itu, juga terdapat senyawa
aromatik pada kefir, yaitu diasetil dan asetaldehid yang diproduksi oleh
bakteri Leuconostoc sp.dan strain
lactis subsp. diacetylactis. pH kefir adalah sekitar 4,2-4,6 (Odet, 1995) .
Selain
itu, mikroorganisme pada kefir juga memproduksi vitamin, mineral dan asam amino
esensial yang membantu memulihkan dan menjaga fungsi tubuh. Kefir juga
mengandung protein yang lengkap yang sebagian telah dipecah sehingga memudahkannya
untuk dicerna oleh tubuh (Saloff-Coste, 1996) .
Banyak
peneliti telah mempelajari manfaat kesehatan dari mengonsumsi kefir. Konsumsi
kefir yang telah dilakukan selama ribuan tahun menunjukkan bahwa mikroorganisme
dalam kefir bukan patogen. Kefir digunakan di rumah sakit-rumah sakit untuk
berbagai macam kondisi, termasuk gangguan metabolisme, atherosclerosis dan
penyakit-penyakit alergi dinegara bekas Uni Soviet (Koroleva, 1988) .
Kefir bahkan digunakan untuk perawata tuberculosis, kanker dan gangguan
gastrointestinal ketika perawatan modern tidak tersedia dan juga dianggap berhubungan
dengan umur panjang di Caucasus (Cevikbas, 1994) . Konsumsi kefir secara teratur dapat
membantu meringankan berbagai jenis gangguan usus, melancarkan buang air besar,
mengurangi flatulensi dan membentuk sistem pencernaan yang lebih sehat (Oties dan Cagindi, 2003) .
Referensi
Referensi
Cevikbas, A. (1994).
Antitumoral, Antibacterial and Antifungal Activities of Kefir and Kefir Grain. Phytother
Res, 8, 78-82.
Koroleva, N. S. (1988).
Technology of Kefir and Kumys. IDF Bull, 227, 96-100.
Kroger, M. (1993). Kefir.
Cultured Dairy Product, 28, 26-29.
Odet, G. (1995).
Fermented Milks. IDF Bull, 300, 98-100.
Oties dan Cagindi.
(2003). Kefir : A Probiotic Dairy-Composition, Nutritional and Therapeutic
Aspects. Pakistan Journal of Nutrition 2, 2, 54-59.
Saloff-Coste, C. J.
(1996). Kefir. Danone World Newsletter, 11.
Trenev dan Chaitow.
(2002). Natasha Trenev Website. Retrieved January 16, 2014, from
www.natren.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar