Minggu, 01 Mei 2016

Obesitas dan Hubungannya dengan Penyakit Kardiovaskuler

            
           Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak secara abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan. Ukuran kasar sebagai parameter obesitas adalah body mass index (BMI), yaitu dengan membagi berat badan (dalam satuan kilogram) dengan kuadrat tinggi badannya (dalam satuan meter). Apabila seseorang memiliki BMI bernilai 30 atau lebih, maka orang tersebut dinyatakan menderita obesitas (WHO, 2014).
              Saat ini, obesitas telah menjadi wabah di seluruh dunia. Pada tahun 2013, 37% dari populasi orang dewasa di seluruh dunia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas juga menjangkiti anak-anak dan remaja. Sebanyak 14% dari total populasi anak-anak di dunia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Angka ini meningkat sebesar 27,5%  pada orang dewasa dan 47,1% pada anak-anak dari tahun 1980. Obesitas kini tidak hanya menjadi wabah di negera-negara kaya tetapi juga melanda negara-negara di semua tingkat ekonomi, sebanyak 62% penderita obesitas hidup di negara berkembang (IHME, 2014).
           Obesitas merupakan faktor resiko utama untuk sejumlah penyakit kronis, salah satunya adalah penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler merupakan kelompok gangguan pada jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner (serangan jantung), penyakit serebrovaskular (stroke), tekanan darah yang meningkat (hipertensi), penyakit arteri perifer, penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan dan gagal jantung  Serangan jantung dan stroke biasanya merupakan kejadian akut dan terutama disebabkan oleh penyumbatan yang mencegah darah mengalir ke jantung atau otak.
               Lemak, khususnya lemak intra-abdominal memiliki dampak yang signifikan bagi metabolisme tubuh. Adanya lemak intra-abdominal ditandai dengan ukuran perut yang besar. lemak ini akan mempengaruhi tekanan darah, tingkatan lipid darah dan mengganggu kemampuan tubuh untuk meggunakan insulin secara efektif. Insulin digunakan untuk memproses glukosa yang berasal dari makanan untuk digunakan sebagai bahan bakar tubuh. Apabila tubuh tidak dapat merespon insulin dengan benar, maka dapat memunculkan penyakit diabetes yang merupakan faktor resiko penyakit kardiovaskuler. Ketika kita menjadi gemuk, resiko terkena diabetes tipe 2 dan hipertensi menigkat tajam. Statistik menunjukkan bahwa 58% dari diabetes dan 21% dari peyakit jantung berkaitan erat dengan BMI diatas 21 (WHF, 2014).

Obesitas dan Hipertensi
               Obesitas sangat berdampak pada kesehatan kardiovaskuler dan penyakitnya, salah satu yang paling banyak ditemukan adalah hipertensi. Hipertensi merupakan faktor resiko untuk penyakit jantung koroner dan faktor resiko utama untuk stroke. Hipertensi menyebabkan 50% dari stroke iskemik dan meningkatkat resiko stroke hemoragik. Tekanan darah tinggi pada usia dibwah 50 tahun dikaitkan dengan peningkatan risiko kardiovaskular. Ketika anda beranjak tua, tekanan darah sistolik Anda menjadi prediktor yang lebih penting dari risiko penyakit kardiovaskular.
               Hipertensi sangat berkaitan erat dengan obesitas, lebih dari 75% kasus hipertensi dapat langsung dikaitkan dengan obesitas. Namun, mekanisme pasti hubungan antara hipertensi dan obesitas belum sepenuhnya dipahami. Berdasarkan pemikiran kontemporer, tekanan darah akan meningkat dengan penambahan berat badan dan akan berkurang dengan penurunan berat badan (Krauss, 1998)
Obesitas dan Penyakit Jantung Koroner
               Obesitas berkaitan erat dengan lemak tubuh. Lemak tubuh sebenarnya banyak manfaat bagi tubuh sebagai penyimpan energi cadangan, penyekat panas, peredam guncangan, pembentuk tubuh, dan sebagainya. Tetapi jika jumlah timbunan lemak tubuh menjadi berlebihan, lemak akan menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya penyakit jantung. Obesitas akan mengakibatkan terjadinya peningkatan volume darah sekitar 10-20%, bahkkan sebagian ahli meyatakan dapat mencapai 30%. Hal ini tentu akan menjadi beban tambahan bagi jantung. Otot jantung akan mengalami perubahan struktur berupa hipertropi atau hiperplasi yang keduanya dapat mengakibatkan terjadinya gangguan dalam memompa darah dalam jantung atau lazim disebut dengan gagal jantung atau lemah jantung, dimana penderitanya mengalami sesak napas bila melakukan kegiatan yang ringan, sedang maupun berat.
            Obesitas dapat mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner melalui berbagai cara, yaitu :
1.      Obesitas mengakibatkan terjadinya perubahan lipid darah, yaitu peningkatan kadar kolesterol darah, kadar LDL kolesterol meningkat (kolesterol jahat, yaitu zat yang mempercepat penimbunan kolesterol pada dinding pembuluuh darah), penurunan kadar HDL-kolesterol (koolesterol baik, yaitu zat yang mencegah terjadinya penimbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah).
2.      Obesitas mengakibatkan terjadinya hipertensi (akibat peningkatan volume darah, peningkatan kadar rennin, peningkatan kadar aldosteron dan insulin, meningkatnya tahanan pembuluh darah sistemik, serta terdapatnya penekanan mekanis oleh lemak pada dinding pembuluh darah tepi).
3.      Obesitas juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan tolerensi glukosa ataupun kencing manis.
Oleh karena hipertensi, hiperkolesterol, LDL-kolesterol, HDL-kolesterol, dan kencing manis (diabetes mellitus) merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner (PJK), maka peningkatan tersebut dapat menyebabkan penyakit jantung koroner (Keller, 2008)

Referensi
IHME (Institute of Health Metrics and Evaluation), 2014. Obesity and Overweight Increasing Worldwide. [Online] Available at: http://www.healthdata.org/infographic/obesity-and-overweight-increasing-worldwide [Diakses 5 September 2014].
Keller, K., 2008. Encyclopedia of Obesity. Thousand Oaks, California: Sage Publication Inc..
Krauss, R. M., 1998. Obesity, Impact on Cardiovascular Disease. Dallas, American Heart Association.
WHF, 2014. Obesiy. [Online]  Available at: http://www.world-heart-federation.org/cardiovascular-health/cardiovascular-disease-risk-factors/obesity/
[Diakses 6 September 2014].

WHO, 2014. Obesity. [Online] Available at: http://www.who.int/topics/obesity/en/
[Diakses 5 September 2014].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar